Menu

  • Home
  • Elektronika
  • Sensor
  • Praktikum ESD
  • Praktikum Uc & Up
    • Modul 1
    • Modul 2
    • Modul 3
    • Modul 4
    • Sensor Getaran

      [MENUJU AKHIR]
      [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

      Sensor Getaran dan Aplikasinya


      1. Tujuan

      • Mampu memahami  sensor getaran dan aplikasinya 
      • Mampu membuat rancangan sensor getaran di Proteus
      • Membuat rangkaian sederhana yang dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari
      [kembali]
      2. Alat dan Bahan


      • Sensor Getaran


      • Logic State  
             

        
      • Op Amp
               
      • DC Generator
               
      [kembali]
      3. Teori
      Vibration Sensor /Getaran
         
         Vibration sensor / Sensor getaran ini memegang peranan penting dalam kegiatan pemantauan sinyal getaran karena terletak di sisi depan (front end) dari suatu proses pemantauan getaran mesin. Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik. Pemakaian sensor getaran ini memungkinkan sinyal getaran tersebut diolah secara elektrik sehingga memudahkan dalam proses manipulasi sinyal, diantaranya:

      • Pembesaran sinyal getaran
      • Penyaringan sinyal getaran dari sinyal pengganggu.
      • Penguraian sinyal, dan lainnya.

      Sensor getaran dipilih sesuai dengan jenis sinyal getaran yang akan dipantau. Karena itu, sensor getaran dapat dibedakan menjadi:

      • Sensor penyimpangan getaran (displacement transducer)
      • Sensor kecepatan getaran (velocity tranducer)
      • Sensor percepatam getaran (accelerometer).

      Pemilihan sensor getaran untuk keperluan pemantauan sinyal getaran didasarkan atas pertimbangan berikut:

      • Jenis sinyal getaran
      • Rentang frekuensi pengukuran
      • Ukuran dan berat objek getaran.
      • Sensitivitas sensor

      Berdasarkan cara kerjanya sensor dapat dibedakan menjadi:

      • Sensor aktif, yakni sensor yang langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu daya (power supply) dari luar, misalnya Velocity Transducer.
      • Sensor pasif yakni sensor yang memerlukan catu daya dari luar agar dapat berkerja.


      Spesifikasi :


      • Vsuplai : DC 3.3V-5V
      • Arus : 15mA
      • Sensor : SW-420 Normally Closed
      • Output : digital
      • Dimensi : 3,8 cm x 1,3 cm x 0,7 cm
      • Berat : 10 g
       
      [kembali]
      4. Rangkaian


      Prinsip Kerja:

       Pada saat logicstate bernilai 0, maka sensor OFF. Pada Op-amp tegangan input dideteksi, apabila tegangan input pada non-inverting lebih kecil daripada tegangan pada inverting, maka Vout akan bernlai -Vsat sehingga LED dan Speaker tidak menyala.
      Pada saat logicstate bernilai 1, maka sensor ON. Pada Op-amp tegangan input dideteksi, apabila tegangan input pada non-inverting lebih besar daripada tegangan pada inverting, maka Vout akan bernlai +Vsat sehingga LED dan Speaker menyala.
      Rumus yang digunakan dalam menghitung Vout pada rangkaian detector Non-inverting adalah : 

       Vо = Ao🇱 .Ed
            =  Ao🇱 .(V1 - V2) ➡️ Ed = V1 - V2
      dimana nilai Vout maks adalah :

      Vo(max)Ao🇱 .Ed(max) ➡️ Vo(max) = ± 2

      [kembali]
       
      5. Video 




      [kembali]
       
      6. Link Download
           Download  Video Disini
           Download Skema Rangkaian Disini
           Download Library Rangkaian Disini
           Download HTML Disini   
           Download DataSheet Disini
      [kembali]
      [MENUJU AWAL]

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar