1. Tujuan
A. Mengetahui cara kerja sensor Lm35
B. Mengetahui penggunaan Sensor Lm35 dalam pengaplikasiannya di kehidupan
Gambar 2. LM339 Pada Proteus
IC 555 1 buah
Variable resistor 1 buah
Capasitor 10 Micro Farad,Capasitor 0,01 Micro Farad 1 buah
Transistor NPN 2 buah
Gambar 6. Transistor Pada Proteus
Gambar 7. Resistor Pada Proteus
Buzzer 1 buah
Gambar 8. Buzzer Pada Proteus
Kebakaran dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya lupa
mematikan alat yang bisa menimbulkan seperti setrika, rangkaian alarm
kebakaran dengan sensor suhu ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan
dalam usaha untuk mengamankan rumah kita dari bahaya kebakaran.
Sebenarnya
ada juga rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan LDR, namun kurang efektif karena pada dasarnya itu adalah sensor cahaya,
yaitu dengan adanya asap maka intensitas cahaya yang jatuh ke LDR akan
berkurang dan mentrigger rangkaian.
Rangkaian
alarm kebakaran ini memanfaatkan IC LM35 sebagai sensor suhunya. Dimana
bila settingan suhu pada suatu ruangan sudah tercapai maka akan bisa
mentrigger rangkaian untuk membunyikan alarm. Sensor LM35 ini adalah kepekaannya terhadap suhu sehinggga cocok
digunakan untuk sensor suhu, selain itu juga mudah didapat.
Output pada LM35 diumpankan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan
IC komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai
10K. VR inilah yang nantinya merupakan settingan kepekaan sensor suhu
yang digunakan. Sedangkan LM 339 ini merupakan IC yang memiliki 4
komparator di dalamnya.
Output pada IC komparator LM339
diumpankan ke transistor T1 yaitu NPN, cara kerjanya ketika output low
/ rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga berfungsi seperti saklar
terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar tertutup dan
mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan karena input
reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja…. dan seterusnya bila terjadi
trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang disetting
sudah tercapai.
Berikut ini merupakan sedikit keunggulan dari IC sensor suhu LM35 :
* Memiliki sensitivitas temperatur, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC
* Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
* Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC
* Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
* Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
* Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
* Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
* Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Sedangkan
untuk pemasangan alarm kebakaran ini bisa ditempatkan di sekitar bahan
yang mudah terbakar atau tempat tempat yang berpotensi terjadinya
kebakaran, dan sepertinya jika kita menggunakan beberapa sensor untuk
satu rangkaian ( diparalel ) akan bekerja dengan baik karena impedansi
IC LM ini memang rendah.
Berikut adalah penjelasan masing masing komponen:
1. LM 35
LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor (TO-92), komponen yang sangan mudah digunakan ini mampu mengukur suhu hingga 100 derajat celcius. sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingakan dengan sensor suhu lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
2. LM 339
Gambar 2. LM339 Pada Proteus
IC LM339 biasa disebut sebagai komparator. Fungsinya adalah untuk meng-compare (membandingkan).
Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus dikonversi dulu ke
dalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia elektronika. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah processing.
3. IC 555
Gambar 3. IC555 Pada Proteus
IC 555 adalah ic yang sering
digunakan untuk berbagai rangkaian pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain
dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada
tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki
sebagai "The IC Time Machine".
555 mendapatkan namanya dari
tiga resistor 5 kΩ yang digunakan pada sirkuit awal. IC ini sekarang masih
digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya
yang baik. Sampai pada tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diproduksi setiap
tahun. Bergantung pada produsen, IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor,
2 diode dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada
kemasan DIP 8 pinad.
4. VR
Gambar 4. VR Pada Proteus
Resistor
variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu
jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah
(variable). Perubahan nilai dari
resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya
tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
5. Capacitor
Gambar 5. Capasitor Pada Proteus
Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpan tegangan listrik yang besar untuk sementara
waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat
satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat
dielektrik.
6. Transistor
Gambar 6. Transistor Pada Proteus
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor
yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor
(Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai
penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan,
modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu,
transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat
mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.
Transistor sebenarnya berasal dari kata
“transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti
penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian
Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar
menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948
oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen
ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2,
yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.
7. Resistor
Gambar 7. Resistor Pada Proteus
Resistor adalah
komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika 8. Buzzer
Gambar 8. Buzzer Pada Proteus
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara
Gambar 1
jika disimulasikan dengan v inputnya -55,00 maka akan menjadi:
Gambar 2
jika disimulasikan dengan v inputnya 100,00 maka akan menjadi:
Gambar 3
Prinsip Kerja:
Output pada LM35 diumpan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan Ic komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai 10K. VR inilah yang nantinya merupkan settingan kepekaan sensor suhu yang digunakan. sedangkan LM339 ini merupakan IC yang memiliki 4 komparator didalamnya.
Output pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu NPN, cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan karena input reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja…. dan seterusnya bila terjadi trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang disetting sudah tercapai.
Output pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu NPN, cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan karena input reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja…. dan seterusnya bila terjadi trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang disetting sudah tercapai.
Download Video Disini
Download Skema Rangkaian Disini
Download HTML Disini
Download DataSheet Komponen Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar