Menu

  • Home
  • Elektronika
  • Sensor
  • Praktikum ESD
  • Praktikum Uc & Up
    • Modul 1
    • Modul 2
    • Modul 3
    • Modul 4
    • Aplikasi UAS

      [MENUJU AKHIR]
      [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

      Pengaplikasian Sensor LM35 dalam Alarm Pemadam Kebakaran 


      1. Tujuan

        A. Mengetahui cara kerja sensor Lm35
        B. Mengetahui penggunaan Sensor Lm35 dalam pengaplikasiannya di kehidupan 

      [kembali]
      2. Alat dan Bahan

      IC LM35 1 buah


      IC LM339 1 buah

      Gambar 2.  LM339 Pada Proteus
      IC 555 1 buah

      Gambar 3.  IC555 Pada Proteus
      Variable resistor 1 buah
      Gambar 4.  VR Pada Proteus
      Capasitor 10 Micro Farad,Capasitor 0,01 Micro Farad 1 buah

      Gambar 5.  Capasitor Pada Proteus
      Transistor NPN 2 buah

      Gambar 6.  Transistor Pada Proteus
      Resistor (semua jenis) 8 buah

      Gambar 7.  Resistor Pada Proteus

      Buzzer 1 buah 
      Gambar 8.  Buzzer Pada Proteus

      [kembali]
      3. Teori
      Kebakaran dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya lupa mematikan alat yang bisa menimbulkan seperti setrika, rangkaian alarm kebakaran dengan sensor suhu ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan dalam usaha untuk mengamankan rumah kita dari bahaya kebakaran.
      Sebenarnya ada juga rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan LDR, namun kurang efektif karena pada dasarnya itu adalah sensor cahaya, yaitu dengan adanya asap maka intensitas cahaya yang jatuh ke LDR akan berkurang dan mentrigger rangkaian.
      Rangkaian alarm kebakaran ini memanfaatkan IC LM35 sebagai sensor suhunya. Dimana bila settingan suhu pada suatu ruangan sudah tercapai maka akan bisa mentrigger rangkaian untuk membunyikan alarm. Sensor LM35 ini adalah kepekaannya terhadap suhu sehinggga cocok digunakan untuk sensor suhu, selain itu juga mudah didapat.

           Output pada LM35 diumpankan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan IC komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai 10K. VR inilah yang nantinya merupakan settingan kepekaan sensor suhu yang digunakan. Sedangkan LM 339 ini merupakan IC yang memiliki 4 komparator di dalamnya.
      Output pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu NPN, cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan karena input reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja…. dan seterusnya bila terjadi trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang disetting sudah tercapai.
      Berikut ini merupakan sedikit keunggulan dari IC sensor suhu LM35 :
      *     Memiliki sensitivitas temperatur, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10       mVolt/ºC
      *     Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
      *     Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC
      *     Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
      *     Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
      *     Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
      *     Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
      *     Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
      Sedangkan untuk pemasangan alarm kebakaran ini bisa ditempatkan di sekitar bahan yang mudah terbakar atau tempat tempat yang berpotensi terjadinya kebakaran, dan sepertinya jika kita menggunakan beberapa sensor untuk satu rangkaian ( diparalel ) akan bekerja dengan baik karena impedansi IC LM ini memang rendah. 

      Berikut adalah penjelasan masing masing komponen:

      1. LM 35






      LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor (TO-92), komponen yang sangan mudah digunakan ini mampu mengukur suhu hingga 100 derajat celcius. sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingakan dengan sensor suhu lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

      2. LM 339


      Gambar 2.  LM339 Pada Proteus
      IC LM339 biasa disebut sebagai komparator. Fungsinya adalah untuk meng-compare (membandingkan). Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus dikonversi dulu ke dalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia elektronika. Hal ini bertujuan untuk mempermudah processing.


      3. IC 555

      Gambar 3.  IC555 Pada Proteus

      IC 555 adalah ic yang sering digunakan untuk berbagai rangkaian pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine".
      555 mendapatkan namanya dari tiga resistor 5 kΩ yang digunakan pada sirkuit awal. IC ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. Sampai pada tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diproduksi setiap tahun. Bergantung pada produsen, IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pinad.

       4. VR 


      Gambar 4.  VR Pada Proteus
      Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.

      5. Capacitor


      Gambar 5.  Capasitor Pada Proteus
      Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan tegangan listrik yang besar untuk sementara waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik.

      6. Transistor


      Gambar 6.  Transistor Pada Proteus

      Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

      Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.

      7.  Resistor
      Gambar 7.  Resistor Pada Proteus
      Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika

      8. Buzzer
       Gambar 8.  Buzzer Pada Proteus
      Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara
       
      [kembali]
      4. Rangkaian
      Gambar 1


      jika disimulasikan dengan v inputnya -55,00 maka akan menjadi:

      Gambar 2

      jika disimulasikan dengan v inputnya 100,00 maka akan menjadi:

       
      Gambar 3

      Prinsip Kerja:

      Output pada LM35 diumpan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan Ic komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai 10K. VR inilah yang nantinya merupkan settingan kepekaan sensor suhu yang digunakan. sedangkan LM339 ini merupakan IC yang memiliki 4 komparator didalamnya.
      Output pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu NPN, cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan karena input reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja…. dan seterusnya bila terjadi trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang disetting sudah tercapai.
      [kembali]
       
      5. Video 
       

      [kembali]
       
      6. Link Download
           Download  Video Disini
           Download Skema Rangkaian Disini
           Download HTML Disini    
           Download DataSheet Komponen Disini
      [kembali]
      [MENUJU AWAL]

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar