1. Tujuan
Untuk mengetahui rangkaian yang mengalir dalam pspice windows
[kembali]
 
2. Alat dan Bahan
[kembali]
3. Dasar Teori
SPICE merupakan sebuah simulator untuk rangkaian elektronika analog/digital yang sangatpowerful yang dapat digunakan untuk meneliti dan memprediksi karakteristik rangkaian. Menggunakan Design Center, sirkuit dari penguat kelas-seri A ditarik seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 16.28. Edit model transistor untuk nilai hanya BF 90 dan IS 2E-15. Ini membuat model transistor lebih ideal sehingga perhitungan PSpice lebih cocok dengan yang di bawah ini. Bias dc dari tegangan kolektor ditunjukkan.
SPICE dapat mengerjakan beberapa analisis rangkaian, di antaranya yang penting adalah:
Tegangan output ac yang dihasilkan 
Vo(p-p) 33.7 V
Sehingga Po Vo 2(p-p)/(8 RL) (33.7 V)2/(8 8 ) 17.7 W
Daya input untuk sinyal amplitudonya adalah
Efisiensi sirkuit kemudian
% n=Po / Pi 100% (17,7 W / 29,5 W) 100% 60%
Untuk mengetahui rangkaian yang mengalir dalam pspice windows
[kembali]
2. Alat dan Bahan
- Ground
- Resistor
- AC Power
- Kapasitor
- Transistor
- Baterai
[kembali]
3. Dasar Teori
SPICE merupakan sebuah simulator untuk rangkaian elektronika analog/digital yang sangatpowerful yang dapat digunakan untuk meneliti dan memprediksi karakteristik rangkaian. Menggunakan Design Center, sirkuit dari penguat kelas-seri A ditarik seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 16.28. Edit model transistor untuk nilai hanya BF 90 dan IS 2E-15. Ini membuat model transistor lebih ideal sehingga perhitungan PSpice lebih cocok dengan yang di bawah ini. Bias dc dari tegangan kolektor ditunjukkan.
SPICE dapat mengerjakan beberapa analisis rangkaian, di antaranya yang penting adalah:
• Non-linear DC analysis: menunjukkan kurva DC transfer
• Non-linear transient and Fourier analysis: memperlihatkan kurva tegangan dan arus sebagaifungsi waktu
• Fourier analysis: memperlihatkan spectrum frekuensi
• Linear AC Analysis: memperlihatkan grafik sebagai fungsi frekuensi 
• Noise analysis
• Parametric analysis
• Monte Carlo Analysis
Vc(dc)   12.47 
       Dengan transistor beta diatur ke 90, penguatan ac dihitung sebagai berikut:
 IE Ic 95 mA (dari hasil analisis PSpice) 
Re 26 mV / 95 mA 0,27 
 Untuk mendapatkanAV Rc / re 100 / 0.27 370
Tegangan output kemudian Vo AvVi (370) 10 mV 3,7 V (puncak)
Bentuk gelombang output yang diperoleh dengan menggunakan probe ditunjukkan pada Gambar. 16.30.
Tegangan output kemudian Vo AvVi (370) 10 mV 3,7 V (puncak)
Bentuk gelombang output yang diperoleh dengan menggunakan probe ditunjukkan pada Gambar. 16.30.
Untuk output puncak-ke-puncak dari 
Vo (p-p) 15,6 V 8.75 V 6.85 V 
output puncak adalah
 Vo (p) 6.85 V / 2 3.4 V
 yang sebanding dengan yang dihitung di atas. Dari analisis keluaran sirkuit, daya input adalah 
Pi VCCIC (22 V) (95 mA) 2.09 W 
Dari data ac probe, daya output adalah 
Po (ac) Vo (pp) 2 / [8 RL] (6.85) 2 / [8 100] 58 mW 
Efisiensi kemudian% Po / Pi 100% (58 mW / 2.09 W) 100% 2,8%
Vo(p-p) 33.7 V
Sehingga Po Vo 2(p-p)/(8 RL) (33.7 V)2/(8 8 ) 17.7 W
Daya input untuk sinyal amplitudonya adalah
Efisiensi sirkuit kemudian
% n=Po / Pi 100% (17,7 W / 29,5 W) 100% 60%
 Seperti yang terlihat, manfaat dari op-amp
              Av   = -RF/R1   = 47 kΩ /18 kΩ = -   2.6 
Untuk input, Vi 1 V, outputnya adalah
              Vo(p)  = AvVi   = -2.6 x  (1 V)   = -2.6 V
Menunjukkan tampilan PROBE dari tegangan output
 Daya keluaran, daya input, dan efisiensi rangkaian kemudian hitung
Po = Vo2(p-p)/(8 . R🇱) = (20.4 V)2/(8 . 8Ω) = 6.5 W
[kembali]
Po = Vo2(p-p)/(8 . R🇱) = (20.4 V)2/(8 . 8Ω) = 6.5 W
Daya input untuk sinyal amplitudo adalah
            Pi  = VCCIdc  = VCC [(2/π  )(Vo(p-p)/2)/RL] 
                = (12 V) .  [(2/π  ) .  (20.4 V/2)/8]   9.7 W
%η = Po/Pi . 100% = (6.5 W/9.7 W) . 100% = 67%
%η = Po/Pi . 100% = (6.5 W/9.7 W) . 100% = 67%
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar